Entertainment

Senin, 04 Oktober 2010

FMEA

FMEA (Failure moda and effect analysis)

FMEA (Failure moda and effect analysis) adalah metoda untuk mengidentifikasi dan menganalisa potensi kegagalan dan akibatnya yang bertujuan untuk merencakan proses produksi secara mantap dan dapat menghindari kegagalan proses produksi dan kerugian yang tidak diinginkan.

Cara kerja FMEA :

*. Dengan megidentikasi kegagalan yang mungkin terjadi terjadi
*. Memberi skala prioritas dari setiap jenis kegagalan
*. Melakukan tindakan perbaikan yang pada akhirnya: dapat mencegah terjadinya kegagalan.

Filosofi dasar dari FMEA adalah : " CEGAH SEBELUM TERJADI "
FMEA baik sekali digunakan pada sistem manajamen mutu untuk jenis industri manapun. Standar ISO/TS-16949 (standar sistem manajemen mutu untuk industri automotive) mensyaratkan dilakukannya FMEA pada saat perancangan produk maupun perancangan proses produksi. ISO-9001 tidak secara explicit mensyaratkan dilakukannya FMEA. Meski begitu, baik sekali bila perusahaan menerapkannya untuk memenuhi persyaratan tentang tindakan pencegahan.

Dua Jenis FMEA
*. Design FMEA : Analisa kegagalan produk selama penggunaan dan akibatnya.
*. Process FMEA : Analisa jenis kegagalan proses produksi dan akibatnya.

Persiapan FMEA
Membentuk team multi disiplin
Anggota team FMEA dapat terdiri dari :
*. Process engineer
*. Industrial Engineer
*. Design Engineer
*. Operator Produksi
*. Tooling engineer
*. Maintenance Engineer
*. Quality Engineer
*. Lain-lain, termasuk pemasok, marketing

Menyusun/menyiapkan Process flow chart :
Gambaran seluruh tahapan untuk realisasi produk, Mencakup :
*. Fabrikasi
*. Inspeksi
*. Transportasi
*. Penyimpanan

Process flow chart Membantu mengarahkan perhatian kepada suatu tahapan terbatas
- Memahami persyaratan pelanggan
- Persyaratan pelanggan eksternal
- Pahami drawing
- Pahami Penggunaan
- Kumpulkan Umpan balik
- Persyaratan pelanggan internal
- Pahami bagaimana proses berikutnya bekerja
- Kumpulkan umpan balik

FMEA dimulai dengan mengidentifikasi berbagai jenis kegagalan dan akibatnya. Langkah selanjutnya adalah: 
~ menentukan nilai severity, 
~ mencari penyebab, 
~ menentukan nilai Occurance, 
~ mengidentifikasi sistem control yang sudah ada (sudah ditetapkan), 
~ menentukan nilai detection, 
~ menentukan nilai RPN (Risk priority number) dan akhirnya 
~ menentukan tindakan perbaikan bila nilai RPN tinggi.

Definisi:

Severity : tingkat bahaya atau kerugian yang timbul. Score tinggi bila bahaya tinggi atau kerugian besar.

Occurance : seberapa banyak/sering kegagalan mungkin akan terjadi. Score tinggi bila sering/banyak.

Detection : tingkat deteksi, kemampuan sistem yang dalam mendeteksi terjadinya kegagalan. Score tinggi bila kemampuan mendeteksi rendah.

Ketiga nilai tersebut dikalikan dan menghasilkan RPN (risk priority number)
RPN = Severity x Occurance x Detection
Makin tinggi RPN, makin besar kebutuhan untuk melakukan tindakan perbaikan.

Kapan FMEA?

KATA KUNCI: SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN

Pada waktu perencanaan proses :
Dilakukan setelah draft dari production flow chart dan sistem pengendalian produksi terbentuk, Sebelum dilakukannya produksi massal.

Pada waktu perancangan produk:
Dilakukan setelah sebelum pembuatan protype produk.

Pada saat produksi massal telah berjalan atau produk telah dihasilkan, FMEA dapat terus diperbaharui sesuai dengan masukan/informasi baru yang diperoleh.

Pelaksanaan FMEA
Bahasan berikut menguraikan tahapan-tahapan dalam FMEA khusus untuk Process FMEA bagi perusahaan manufaktur. Design FMEA tidak dibahas disini, mungkin lain waktu. Lagipula, jarang perusahaan manufaktur di Indonesia yang merancang produknya sendiri.

10 Tahapan FMEA

1. Identifikasi mode-mode kegagalan potensial selama proses / faulure mode
2. Identifikasi akibat kegagalan yang dialami pelanggan / failure effect
3. Tentukan nilai ‘severity 
4. Identifikasi penyebab-penyebab dari kegagalan / causes
5. Tentukan nilai ‘occurance’
6. Identifikasi pengendalian proses ‘detection’ dan ‘prevention' / Current proses      Control
7. Tentukan nilai ‘detection’
8. Hitung nilai RPN untuk menentukan prioritas tindakan yang harus diambil
9. Tentukan ‘action’ yang harus harus diambil
10. Hitung nilai ‘occurance’, ‘detection’ dan ‘RPN’ yang baru
11. Identifikasi Failure Mode









Tidak ada komentar:

Posting Komentar